Sungguh menarik, menegangkan sekaligus lucu pengalamnku ketika mengikuti study banding ke Tasikmalaya kemarin (22 Mei 2010). Cerita yang sebenarnya tak perlu diceritakan hehehe……
Dalam perjalanan study banding ke sentra bordir di Tasikmalaya, rombongan menginap di Pantai Pangandaran. Pagi harinya aku dan rombongan pergi ke pantai, dengan maksud ingin menikamati pasir putih maka aku dan sebagian rombongan (total 10 orang) menyewa perahu untuk menuju ke pantai tersebut.
Dengan semangat tinggi kami bersepuluh menaiki perahu tersebut. Entah karena terlalu semangat sehingga operator perahu kurang memperhatikan kondisi ombak saat itu. Dengan segera didoronglah ke tengah perahu tersebut. Mesin perahu mulai hidup, dan menerjang sebuah ombak kecil, sungguh membuat para penumpang berteriak senang. Kemudian datanglah ombak kedua yang lebih besar, ternyata perahu masih bisa menerjangnya dengan baik. Masih dengan hati gembira ria perahu melaju ke tengah, tapi apa dikata apa dinyana, datanglah ombak ketiga yang cukup besar. Ombak itu tingginya sudah melampaui perahu, dan tanpa ampun menghempas perahu tersebut. Penuhlah perahu dengan air laut yang memang asin itu.
Karena mesin pun sudah mati maka perjalanan tidak diteruskan lagi. Mengingat nyawa manusia cuma ada satu dan tidak bisa ditukar, hehehe….. Cerita ini jadi kenang-kenangan yang cukup seru sepanjang perjalan tersebut. Alhamdulillah nyawa ini masih terselamatkan.
Aku secara resmi diangkat menjadi CPNS pada hari senin tanggal 29 Maret 2009, karena pada hari itulah aku menerima SK pengangkatan dengan NIP 19850909 201001 1 019. Dengan rasa syukur aku menerima SK tersebut dan langsung melapor ke SATKER yang telah ditentukan, yaitu Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Kabupaten Purworejo.
Hari Selasa tanggal 30 Maret 2010 aku sudah diminta untuk masuk kerja di kantor Disperindagkop tersebut. Lokasi kantornya ada di Jalan Jend. Soedirman No.22 atau berada di sebelah timur Apotek Daerah Purworejo . Kantor yang cukup nyaman dan orang-orangnya pun familiar.
Di kantor tersebut seharusnya aku ditempatkan sebagai penyuluh perindag, akan tetapi karena alasan teknis (belum mendapatkan diklat dasar) aku masih harus dititipkan di bidang industri terlebih dahulu. Aku baru bisa menduduki posisi tersebut setelah mengikuti diklat dasar yang aku sendiri belum tahu kapan akan diselenggarakan. Dan alasan itu memang logis, karena kalau aku harus menjadi seorang penyuluh harus melalui jenjang-jenjang pelatihan terlebih dahulu.
Hari pertama aku kerja adalah hanya perkenalan dan adaptasi, belum ada tugas yang penting. Hal tersebut karena memang aku masih dalam tahap penjajakan dan pengenalan. Saat itu pun aku belum terlalu percaya diri untuk berbaur dengan para pegawai lainnya karena aku masih menggunakan pakaian bebas, berhubung seragamnya masih ada di tukang jahit.
Hari kedua aku bekerja agak lumayan hidup, karena sudah mulai agak kenal dengan pegawai lainnya. Walaupun saat itupun aku belum mengenakan seragam, dan itu pula yang membuatku masih canggung. Masih sama dengan hari pertama belum ada tugas-tugas berarti yang diberikan kepadaku.
Hari ketiga aku masuk kerja, aku sudah lumayan percaya diri, hal tersebut dikarenakan salah satu seragamku sudah jadi. Saat itu adalah hari kamis dan pakaian yang mesti dikenakan adalah batik. Walaupun belum ada tugas lagi yang diberikan kepadaku, tapi hari itu sudah diberikan Surat Tugas dan Uraian Tugas untukku. Semoga selanjutnya akan menjadikan pekerjaanku lebih menarik dan lancer serta barokah. Amin….
By Fakhrudin
Selengkapnya...
Penampilan ternyata sangat berpengaruh didunia kerja. Dengan penampilan yang menarik dan enak dilihat bisa meningkatkan bargaining position kita di mata orang. Di dalam lowongan pekerjaan sering dicantumkan kata “berpenampilan menarik”, hal tersebut bisa menjadi satu nilai tawar kita saat nego gaji. Orang yang berpenampilan menarik dan meyakinkan akan bisa memperoleh gaji lebih tinggi disbanding yang berpenampilan kurang menarik. Hal ini tidaklah berlaku mutlak.
Aku mempunyai satu pengalaman menarik berkaitan dengan penampilan. Pengalaman ini membuatku sadar kalau penampilan itu penting adanya. Ceritanya adalah ketika aku bekerja sebagai purchase staff di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang alas kaki di kota Tangerang. Di perusahaan ini sebenarnya ada seragam, tapi kadang banyak juga yang tidak menggunakan seragam. Kalau di tempat bekerja sebelumnya seragam itu membedakan mana itu staff kantor dan juga mana staff produksi, tapi disini tidak bisa diperlakukan seperti itu.
Waktu awal masuk aku sering berpakaian santai seperti biasanya saja, dengan kemeja dan celana jeans serta sepatu casual. Ternyata berpakaian tersebut membuatku agak kerepotan sendiri dengan pihak security. Pertama-tama aku maklum aja, dan menganggap karena mereka belum kenal saja. Ternyata akunya yang tidak betah, aku harus bikin surat ijin setiap aku mau keluar istirahat. Memang bukan hal yang susah sih, tinggal tulis aja, tapi hal itu membuatku merasa tidak nyaman, dan itu berlangsung ada semingguan.
Aku mulai berfikir bagaimana caranya agar aku diperlakukan sama dengan staff-staff lainnya. Fikir punya fikir akhirnya nemuin ide untuk mengubah penampilanku, karena aku rasa penampilanku sama dengan orang produksi. Esok harinya aku coba untuk memakai celana katun menggantikan jeansku dan sepatu pantofel sebagai pengganti sepatu casualku. Ternyata manjur juga ideku tersebut, security tidak lagi banyak Tanya dan minta ini itu, melihat aku dengan tampilan tersebut mereka jadi lebih respect. Sungguh ini merupakan pengalaman yang berharga buatku, ternyata penampilan juga mempengaruhi wibawa orang.
By Fakhrudin
Selengkapnya...