MERETAS JALAN KE KAMPUNG HALAMAN

Category:

Menunggu memang terasa melelahkan, itulah yang kurasakan saat ini. Setiap kali aku menengok kalender, masih aja bulan januari. Bulan Januari kok rasanya lama banget, padahal aku dalam kondisi ada kegiatan alias tidak menganggur. Aku ga bisa ngebayangin bagaimana jika sekarang aku tidak bekerja, mungkin akan terasa lebih lama lagi..

Selepas pemberkasan selesai perasaan ini tidak bisa aku hentikan, rasanya sudah pingin cepat-cepat ada di Purworejo kotaku tercinta. Sebenarnya bukan karena pekerjaan yang sudah menanti, tapi karena kecintaanku kepada kotaku itu. Sudah cukup aku menjadi pendekar kelana (hehehe…), yang berkelana dengan tujuan tak pasti.

Kalau bicara kepuasan sebenarnya tak akan ada habisnya. Sebenarnya pertama aku punya keinginan untuk bisa jelajah pulau jawa, dan akhirnya bisa tercapai juga (walau belum semuanya). Dengan sebagian besar sudah tercapai kok punya keinginan untuk keliling Indonesia, setelah dipikir-pikir dan ku mencari cara untuk mewujudkannya, ternyata tidak ketemu juga. Cukuplah keinginan pertamaku itu terwujud, karena jika yang kedua ini terwujud, pasti ada keinginan buat keliling dunia, hahahaha…..

Aku ingat dulu waktu aku menginjak kelas 1 SMU (SMU N 1 Purworejo), waktu itu aku mengungkapkan untuk keluar dari rumah (tidak tinggal dirumah). Satu alasan yang tepat digunakan adalah aku ingin di Pondok Pesantren (walaupun itu sebenarnya bukan alasan tapi keinginan juga). Bapak dan Ibupun mengabulkannya, sehingga aku mulai keluar dari rumah dan mondok di Ponpes Al Hidayah. Tapi ternyata kisahku di Ponpes Al Hidayah Cuma sebentar, aku cuma bertahan selama dua minggu, karena aku memutuskan untuk pindah ke sebuah Asrama yang dikelola oleh Bapak Kyai Khusni dan bernama Asrama Pelajar Islam At-Tin (sekarang Ponpes At-Tin). Walaupun akhirnya ketika kelas tiga SMU aku kembali tinggal dirumah karena konsentrasi untuk kelulusan.

Kisahku untuk keliling pulau jawa dimulai sejak aku tinggal di API At-Tin. Di API At-Tin ada acara tahunan berupa ziarah Walisongo, dan akupun mengikutinya dengan mengorbankan kesempatan untuk ikut tour ke Bali. Biaya untuk tour ke Bali bisa aku pakai untuk ikut acara ziarah tahunan sebanyak dua kali. Ziarah pertama yang aku lakukan benar-benar menziarahi makam sembilan wali, dengan demikian aku sudah hampir menjelajahi seluruh pulau jawa, dari Jawa Timur hingga Jawa Barat. Wlaupun untuk Jawa Barat baru sampai di Cirebon. Tapi pada ziarah tahun kedua tempatnya adalah di Banten lama, jadi sudah lengkaplah penjelajahanku dari ujung timur pulau jawa hingga ujung barat (walau cuma sebagian kecil).

Setelah lulus SMU aku kuliah di Yogyakarta tepatnya di Akademi Teknologi Kulit Yogyakarta. Secara otomatis aku harus kost karena jauh dari rumah, sehingga aku tidak tinggal lagi dengan Bapak dan Ibu. Di tempat ini pula kisah perjalanku berlanjut, dengan mengikuti kegiatan BEM (khususnya di Departemen Hubungan Luar) aku berkali-kali mendapat mandat untuk melakukan perjalan dinas keluar kota. Sebenarnya ada 7 Institusi sejenis dengan kampus ATK (di bawah Departemen Perindustrian) dan letaknya tersebar di Indonesia. Akan tetapi memang rizki yang diberikan padaku tidak untuk keluar pulau jawa. Aku hanya ikut di even-even yang ada di pulau jawa terutama Jakarta dan Bandung. Lumayan untuk sekedar bertualang dan meninggalkan penatnya kuliah.

Aku lulus kuliah pada awal tahun 2007 tepatnya tanggal 25 Januari (lulus ujian TA). Aku menunggu hingga bulan April dan akhirnya mendapat pekerjaan di Tangerang. Disana aku hanya bertahan kurang dari satu tahun, karena aku memutuskan uintuk pindah ke Bogor. Di Bogorpun aku tidak ada satu tahun aku pindah kerja lagi, walau tetep masih di kota Bogor. Selama berada di Jabotabek aku memanfaatkannya untuk jalan-jalan ke sudut-sudut kota Jakarta, tapi sempat main ke Bandung juga sih.

Setelah dua tahun setengah di Jabodetabek akhirnya aku hijrah ke Surabaya, dengan tujuan lebih mendekatkan diri ke rumah. Mungkin inilah takdir hidupku yang menggiringku untuk kembali ke Purworejo. Ternyata di kota Surabaya aku tak sesukses di Jabodetabek. Prestasi kerja yang kuperoleh selama di Surabaya jauh sekali ketika aku bekerja di Jabodetabek, oleh karena itu aku hanya mampu bertahan selama tiga bulan.

Dari Surabaya aku kembali ke Purworejo kota tercinta dengan status pengangguran. Tapi ketika kembali ke kota ini secerca harapan muncul dengan adanya pembukaan tes CPNS. Akupun mengikutinya dan dengan susah payah akhirnya diterima juga (baca posting sebelumnya “Sebuah Perjuangan”, red). Setelah diterima pun Allah masih memberikan jalan untuk memenuhi kebutuhan hidupku ini dengan memberikan pekerjaan di Tangerang (pabrik sandal) sebagai purchasing. Hanya syukur yang bisa aku ungkapkan pada Allah. Inilah jalanku untuk meretas kembali ke kampung halamanku di kota Purworejo tercinta.

Comments (0)