JATUH DULU BARU BANGUN

Category:

Orang bilang hidup itu bagai roda yang berputar, kadang ada di atas kadang ada dibawah. Pernyataan ini benar adanya dan harus disikapi dan dipahami dengan benar. Kadang aku berfikir bagaimana kalau ketika kita sudah berada diatas rodanya kita ganjal saja biar tidak ke bawah. Yah pemikiran sempit yang memang belum ketemu caranya, hehehe…

Dalam menjalani hidup ini, aku berfikir secara sederhana saja dengan mempercayai bahwa apa yang terjadi adalah yang terbaik. Semua berawal dari kepercayaan kepada Allah, kepercayaan adanya qodzo dan qodar dan percaya bahwa Dialah Yang Maha Adil. Apa yang Dia berikan akan menjadi jalan terbaik buat semua hamba-Nya, akan tetapi banyak yang tidak menyadari hal itu.

Mendengar lagu dari group band D’Masiv lumayan menginspirasi dalam menjalani hidup ini. Jangan menyerah, syukuri apa yang ada dan hidup adalah anugerah, ini tepat sekali. Dalam hidup memang tak boleh menyerah, kita harus berjuang untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Seseorang tidak akan berubah hidupnya tanpa ia mau mengubahnya sendiri.

Aku pernah mendengar juga ungkapan bahwa pengalaman adalah pelajaran paling berharga. Ini benar adanya, tapi semua tergantung dari cara orang tersebut menyikapi pengalaman yang ada. Ada yang berfikir hanya akan mengingat pengalaman yang baik-baik saja, tapi ada juga yang berfikir untuk mengambil pelajaran dari semua pengalaman yang ada. Sungguh sangat bijak jika kita semua mau mengikuti opsi yang terakhir dengan mengambil hikmah dari semua pengalaman yang ada.

Kembali kepada roda kehidupan, semua orang pasti pernah merasakan berada di titik terbawah. Itulah sebuah ujian yang diberikan oleh Allah, tinggal mampukah kita melewatinya dan bagaimana kita mensikapinya. Semua yang diberikan oleh Allah pada kita pasti ada maknanya, begitu pula ketika kita berada diposisi yang tidak mengenakkan.

Semua orang harus merangkak dulu sebelum berlari. Ketika orang sudah bisa berlari pasti ia akan merasakan tersandung dan jatuh. Dalam menjalani hidup orang harus melewati itu semua, harus merasakan yang namanya terjatuh, karena dibalik jatuhnya seseorang itu terkandung makna yang bisa dipetik.

Sering orang mengeluh ketika dia berada di bawah atau terjatuh, itu memang sifat manusiawi. Orang selalu ingin di atas dan tak ingin jatuh tapi hal ini tidak bisa ditolak. Kata pepatah, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh pula. Yang harus disadari adalah bagaimana cara kita agar dapat bangkit dari kejatuhan itu.

Orang tidak akan basah kalau tidak kena air dan orang tidak akan pernah bangkit jika dia belum pernah jatuh. Bukan berarti mengharuskan orang jatuh dulu untuk maju, kalau tidak pandai menghadapi kejatuhan orang malah bisa semakin terjerumus. Akan tetapi kita harus pandai-pandai mensikapi kejadian tersebut. Bagaimana mengubah sebuah keterpurukan menjadi sebuah kejayaan.

Ambisi yang besar dari seseorang seringlah membawanya kedalam kejatuhan. Hal tersebut karena untuk mencapai ambisi orang harus bertaruh dan siap berkorban demi mencapainya. Ini seperti seleksi alam, bagi yang kuat dia akan bertahan dan menjadi jaya. Akan tetapi bagi dia yang tak bermental baja akan semakin terjerumus semakin dalam.

Sebenarnya orang mempunyai pilihan tengah agar tidak terjerumus. Pilihan itu adalah hidup apa adanya, nerimo kata orang jawa. Tidak perlu ambisius untuk mengejar impian, cukup menerima apa yang telah diberikan. Cukup bijakkah hal ini? Bagi sebagian orang ini adalah pilihan yang tepat, tapi bagi sebagian orang lagi mengatakan tidak tepat. Semua tergantung dari keinginan dan ambisi manusia itu sendiri.

Jatuh bukanlah suatu akhir, tetapi bisa menjadi awal dari sebuah keberhasilan. Kita bisa melihat seorang anak kecil yang sedang belajar berjalan, dia akan jatuh kemudian berusaha bangkit lagi, jalan lagi dan akhirnya bisa berlari. Atau ketika seorang anak kecil belajar mengendarai sepeda, dia tidak serta merta bisa mengimbangkan badan sehingga bisa bersepeda, akan tetapi akan jatuh dulu dan itu adalah pelajaran agar dia bangkit dan menjadi bisa.

Manusia sering dihadapkan dengan kegagalan demi kegagalan. Kata orang kegagalan adalah sukses yang tertunda. Itu benar jika orang mau memetik pelajaran dan berinstropeksi mengapa dia gagal. Seorang siswa cerdas tidak akan selalu mendapat nilai sepuluh dalam pelajarannya, ada kalanya dia mendapat nilai 5. Tapi tinggal bagaiamana dia mensikapinya. Kalau dia juga memiliki kecerdasan emosional dia akan berfikir ke dalam, mengapa ini terjadi. Apa karena dia tidak belajar, tidak memperhatikan guru atau factor lainnya. Apabila sudah ditemukan akar masalahnya dia harus bisa memperbaikinya dan tidak mengulang kembali.

Masalah saat masa-masa remaja sebenarnya sudah cukup melelahkan, apalagi kalau meningkat ke masa produktif. Setelah lulus sekolah susah mencari kerja, saat kerja ditekan oleh rekan kerja, atau bahkan dikeluarkan dari pekerjaan. Semua harus dihadapi dengan hati yang jernih, sehingga dapat berfikir dengan sehat. Carilah apa yang menjadi pokok persoalannya dan dari mana sumbernya. Setelah semua teridentifikasi dengan baik barulah kita cari solusi yang terbaik. Apa yang perlu diubah, sebelah mana yang harus diperbaiki. Adapun langkah terakhir adalah action atau berjuang semaksimal mungkin untuk bangun dari keterpurukan itu agar menjadi berhasil.

Seorang manusia tidak akan berubah nasibnya tanpa dia mengubahnya sendiri. Ubahlah nasibmu dan berjuanglah untuk selalu menjadi lebih baik lagi. Fakhrudin

Comments (0)